Rabu, 17 Desember 2008

Hujan Senja


Hujan senja ini memang indah sayang, rinai yang menatap dibalik-balik kaca saakan mempiaskan debur nafasmu, gemercik, yah.. ..sat-saat seperti ini tidak ada yang bisa ku lakukan selain mengangenimu, karena dalam titik derai hujan itu selalu jatuh dengan menyebut namamu.

Ah. Rasanya aku ingin membelaimu saja, tapi itu hanya fatamorgana, ragamu jauh di sana. Hujan ini membuat aku sepi, sunyi, hening, hanya suara tik..tik..tik.. hujan menderai, sembari berdzikir menyebut namamu, sehingga memekakkan telingaku, dadaku berdegub, nafasku terengah-engah. Ya. Kangen memang dahsyat sayang, kangen muncul ketika kita merasa sepi seperti saat ini. Sejujurnya aku mulai kangen kamu nok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar