Senin, 15 Desember 2008

Indah dalam sunyi


Keindahan itu sebenarnya ada dalam ruang-ruang tersembunyi.
Keindahan bukan tidak tampak, tetapi hanya bersetia pada keheningan.
[ B. Josie susilo H]

Bilah rusukku dan ibu dari anak-akakku,
Mungkin ada perasaan berbeda kala ku duduk bersamamu, hanya berdua tidak ada satupun manusia diantara kita. Saat ku duduk sambil memeluk kedua kakiku sembari manatap dekat bersih parasmu dari samping. Dan seperti biasanya ku hanya tertegun tanpa kata mengagumi semua lekuk-lekuk wajahmu. Di saat seperti itu kamu hanya tersipu malu dan salah tingkah, guyah antara berpijak dan tidak. Di titik itu ada perasaan aneh dan ini langka.
Dulu aku merasa malu dan sering kali kalah kala bertukar tatap, karena ku sadar bahwa tatapanmu lebih tajam dan meghanyutkan, bila kita tak sengaja bertukar tatap, aku pasti yang lebih dulu berpaling. Tapi begitu kamu melepaskan tatapanmu ke arahku, gantian aku yang menikmati telaga matamu, sungguh luar biasa indahnya. Matamu berhasil memeluk erat hatiku. Jujur, bersamamu kedamaian ada dalam tiap detiknya.
Aku kangen saat-saat seperti ini nok, kangen semua keindahanmu, membelaimu, tutur yang saling tali memintali, lembut tuturmu, hangat kasihmu, rengek manjamu, lesung pipitmu, erat pelukmu, semuanya, ku kangen semuanya dari kamu.
Ah. Cinta memang terkadang membuat kita jadi kekanak-kanakan, meskipun ada yang bilang kalau laki-laki itu lebih tegar dalam menghadapi banyak hal dan lebih rasional, tapi bersamamu anggapan itu tidak ada artinya, bangunan rasionalitas yang selama ini dibangun tiba-tiba luluh lantak, disadari atau tidak perasaan tetap lebih mendominasi, jika tidak kau sentuh aku walupun sehari, maka akan rapuh. Absolutely, aku ingin berdiri tegak bersamamu nok.
Saat kesunyian berbalut keindahan, mungkin itulah yang disebut dengan kedamaian. "aku ingin selalu bersama kamu mas, yang jelas saat ini aku damai bersamamu," bisikmu kala sehabis aku membelaimu.
Kalimat-kalimat itulah yang terkadang membaut hatiku bergetar, bulu kudukku merinding dan ogah-ogahan jauh darimu walaupun selintas kerdipan mata. Aku bener-bener butuh kamu nok.
Bilah rusukku,
Sering aku menghabiskan waktu malamku sendirian, di alam terbuka sembari menikmati desir angin dan gemerlap bintang di atas jauh disana, di keheningan malam itu, rasanya indah sekali, beribu sudut titik kedamaian serasa terpenuhi keculai satu, yaitu kamu nok, alangkah lengkapnya jika satu titik damai itu kamu isi sekalian.
"Kapan ya mas kita ketemu?," pertanyaanmu itu selalu terngiang kala aku hening, dan saat seperti itulah aku mulai kangen, kangen hadir dan mengadamu di setiap sisi hati dan fisikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar